Balai Pelestarian Kebudayaan Wilayah XII Kalimantan Barat

  • Beranda
  • Informasi
  • Berita
  • Bantuan
  • Pustakawan
  • Area Anggota
  • Pilih Bahasa :
    Bahasa Arab Bahasa Bengal Bahasa Brazil Portugis Bahasa Inggris Bahasa Spanyol Bahasa Jerman Bahasa Indonesia Bahasa Jepang Bahasa Melayu Bahasa Persia Bahasa Rusia Bahasa Thailand Bahasa Turki Bahasa Urdu

Pencarian berdasarkan :

SEMUA Pengarang Subjek ISBN/ISSN Pencarian Spesifik

Pencarian terakhir:

{{tmpObj[k].text}}
Image of UPACARA ADAT NYAPAT TAON DI SUKADANA
Penanda Bagikan

Text

UPACARA ADAT NYAPAT TAON DI SUKADANA

M. NATSIR - Nama Orang;

Upacara nyapat taon adalah salah satu dari sekian banyak upacara adat yang dimiliki oleh masyarakat Melayu di Dusun Tanjung Belimbing, Desa Pangkalan Buton, Kecamatan Sukadana, Kabupaten Kayong Utara. Upacara nyapat taon merupakan sebuah upacara adat untuk mengungkapkan rasa syukur atas dilimpahkannya rezeki pascapanen rendeng yang kedua setelah panen raya, sekaligus pembacaan doa untuk masa tanam padi berikutnya. Di dalamnya terkandung banyak simbol dan makna. Upacara adat yang bersifat tradisional merupakan salah satu wujud kebudayaan yang berkaitan dengan berbagai nilai, yaitu nilai gotong royong, ritual, dan integrasi masyarakat. upacara adat juga mempunyai fungsi sosial, yakni sebagai sarana pengendalian sosial, media komunikasi dan interaksi sosial, serta sebagai sarana pengelompokan sosial. Dalam penyelengaraannya upacara nyapat taon dapat dilihat bagaimana hubungan antarmanusia di masyarakat, hubungan manusia dengan alam, dan hubungan integrasi bangsa tercipta dalam sebuah acara adat.

The Nyapat Taon ceremony is one of the many traditional ceremonies held by the Malay community in Tanjung Belimbing Hamlet, Pangkalan Buton Village, Sukadana District, and North Kayong Regency. The nyapat taon ceremony is a traditional ceremony to express gratitude for the provision of the second post-harvest rendeng after the main harvest, as well as reading prayers for the next rice planting season. It contains many symbols and meanings. Traditional ceremonies are a form of culture related to various values, namely the values of mutual cooperation, rituals, and community integration. Traditional ceremonies also have social functions, namely as a means of social control, a medium of communication and social interaction, as well as a means of social grouping. In the implementation of the Nyapat Taon ceremony, it can be seen how human relations in society, human relations with nature, and national integration relations are created in a traditional event.


Ketersediaan

Tidak ada salinan data

Informasi Detail
Judul Seri
-
No. Panggil
UUA - 392.3 (390-399) NAT U
Penerbit
Bandung : CV MEDIA JAYA ABADI., 2022
Deskripsi Fisik
ix + 46hlm; 15,5cm x 23cm; ILUS
Bahasa
Indonesia
ISBN/ISSN
978-623-7526-53-7
Klasifikasi
UUA - 392.3 (390-399)
Tipe Isi
text
Tipe Media
-
Tipe Pembawa
-
Edisi
-
Subjek
-
Info Detail Spesifik
-
Pernyataan Tanggungjawab
-
Versi lain/terkait

Tidak tersedia versi lain

Lampiran Berkas
  • UPACARA ADAT NYAPAT TAON DI SUKADANA
Komentar

Anda harus masuk sebelum memberikan komentar

Balai Pelestarian Kebudayaan Wilayah XII Kalimantan Barat
  • Informasi
  • Layanan
  • Pustakawan
  • Area Anggota

Tentang Kami

As a complete Library Management System, SLiMS (Senayan Library Management System) has many features that will help libraries and librarians to do their job easily and quickly. Follow this link to show some features provided by SLiMS.

Cari

masukkan satu atau lebih kata kunci dari judul, pengarang, atau subjek

Donasi untuk SLiMS Kontribusi untuk SLiMS?

© 2025 — Senayan Developer Community

Ditenagai oleh SLiMS
Pilih subjek yang menarik bagi Anda
  • Karya Umum
  • Filsafat
  • Agama
  • Ilmu-ilmu Sosial
  • Bahasa
  • Ilmu-ilmu Murni
  • Ilmu-ilmu Terapan
  • Kesenian, Hiburan, dan Olahraga
  • Kesusastraan
  • Geografi dan Sejarah
Icons made by Freepik from www.flaticon.com
Pencarian Spesifik
Kemana ingin Anda bagikan?